Ditengah terik matahari yang sangat panas berkisar 38 derajat, kulangkahkan kaki setepak demi setapak ke sebuah masjid kuno yang terletak di Babu Sya’riah. Bangunan masjid yang menyerupai benteng dengan batu yang tertumpuk beratus-ratus tahun lamanya. Itulah masjid Baybars (مسجد بيبرس).
Usai sholat Asar, kuisi perutku dengan semangkuk qusyari (makanan khas Mesir) di toko kecil dekat masjid itu bersama temanku Razif Ali. Sembari menyantap qusyari, amu (panggilan dalam bahasa mesir, bisa berarti juga paman) penjaga toko itu bertanya “Apakah kamu tau Baybars?” dengan logat bahasa amiyah mashriyahnya yang khas. Lalu dia menceritakan sekelumit perjuangan seorang pahlawan yang bernama baybars.
Aku masih penasaran dengan sosok seorang baybars. Sesampainya dirumah aku cari tau dari segala sumber tentang baybars yang diberi tau amu qusyari tadi.
Nama lengkapnya adalalah Al-Malik az-Zahir Ruknuddin Baybars al-Bunduqdari Abu al-Futuh (salah seorang sultan Mesir sesudah Saifuddin Qutuz). Lahir tahun 1223 M dan meninggal dunia tanggal 1 Juli 1277 M di Suriah.
Dia berkuasa dari tahun 1260 M sampai tahun 1277 M. Dia adalah salah satu sultan dari Dinasti Mamluk yang kekuasaannya meliputi Mesir dan Suriah. Dia mendapat julukan “Asadul Mishr” artinya “Singa Mesir”.
Pada tahun 1250, baybars menjadi panglima perang dinasti Mamluk dan berhasil mengalahkan pasukan Salib ke-7 pimpinan Raja Louis IX di Manshoura.
Dialah yang mengembalikan kekuasaan Islam setelah jatuhnya Dinasti Abbasiyah di Mesir oleh Mongol tahun 1258 M.
Pada tahun 1260, dia menjadi komandan tentara yang berhasil mengalahkan Mongol pada pertempuran Ain Jalut. Pada tahun itu juga di menjadi Sultan Mesir. Kemudian dia melakukan serangkaian serangan terhadap kerajaan-kerajaan kristen yang menjadi antek-antek bersama pasukan Mongol dalam pertempuran Ain Jalut.
Tahun 1263, Baybars belum berhasil menaklukkan Akka, tapi dia berhasil mengalahkan pasukan salib dalam berbagai pertempuran (Arsuf, Athlith, Haifa, Safad, Jaffa, Ashkalon, Caesarea).
Pada tahun 1266, Baybar mengalahkan pasukan Armenia di Sisilia yang merupakan satu-satunya sekutu terkuat dari kerajaan Antiokhia. Dan pada tanggal 18 Mei 1268, Antiokhia berhasil dikepung dan dapat ditaklukkan olehnya.
Setelah kejatuhan Antiokhia, Pasukan Salib ke-9 pimpinan Raja Edward I dari Inggris bergabung dengan pasukan Mongol untuk melawan pasukan muslim pada tahun 1271, akan tetapi mereka tidak pernah berhasil menduduki wilayah muslim.
Pada bulan Ramadhan, ia memberi makan setiap malam lima ribu orang. Dia adalah seorang yang sangat tawadlu’. Ikut serta bersama para pasukan menggali parit dan memindahkan batu. Oleh karenanya banyak orang yang suka dengannya. Sampai-sampai dia mendapat julukan “Abul Fuqara’ wal Masakin” artinya bapaknya orang fakir dan miskin.
Itulah mengapa Masjid kuno di Babu Sya’riah itu dinamakan Masjid Baybars.
Artikel Terkait:
10 Perusahan Penerbangan Dunia Terbaik 2010
Uang Terbesar
Gambar Aneh
Bahasa Minum Es Setelah Makan
10 Bocah Ajaib
Bahaya Menyalakan HP di SPBU
3 Militer Terbaik di Dunia
Lucunya Kucingku
Penyiksaan Ayam di KFC
6 Kota Penuh Dosa
Artikel sebelumnya:
Menu Menjelang Ujian
Cara Aktivasi ESET Smart Security 5
Tempat Duduk Ujian Tulis Hadits Tingkat 3
Ujian Tulis Tinkgat 3 Hadits
Ujian Lisan Tingkat 3 HaditsMemasang Joomla di XAMPP
Instal XAMPP
Mengganti Deskripsi Web di Postingan Facebook
Mengatur Ukuran Gambar Slider
Instalasi Windows dengan USB / Flashdisk
Download Power ISO Full Version
Keyword:
Baybars di Mata Mesir, Masjid Baybars di Mata Mesir, Bagaimana Baybars di Mata Mesir, Pendangan Baybars di Mata Mesir, Masjid Baybars, Baybars, Baybars di Babu Sya'riah, Siapakah Baybars, Baybars sang Singa Mesir, Singa Mesir, Singa Mesir adalah Baybars
Usai sholat Asar, kuisi perutku dengan semangkuk qusyari (makanan khas Mesir) di toko kecil dekat masjid itu bersama temanku Razif Ali. Sembari menyantap qusyari, amu (panggilan dalam bahasa mesir, bisa berarti juga paman) penjaga toko itu bertanya “Apakah kamu tau Baybars?” dengan logat bahasa amiyah mashriyahnya yang khas. Lalu dia menceritakan sekelumit perjuangan seorang pahlawan yang bernama baybars.
Aku masih penasaran dengan sosok seorang baybars. Sesampainya dirumah aku cari tau dari segala sumber tentang baybars yang diberi tau amu qusyari tadi.
Nama lengkapnya adalalah Al-Malik az-Zahir Ruknuddin Baybars al-Bunduqdari Abu al-Futuh (salah seorang sultan Mesir sesudah Saifuddin Qutuz). Lahir tahun 1223 M dan meninggal dunia tanggal 1 Juli 1277 M di Suriah.
Dia berkuasa dari tahun 1260 M sampai tahun 1277 M. Dia adalah salah satu sultan dari Dinasti Mamluk yang kekuasaannya meliputi Mesir dan Suriah. Dia mendapat julukan “Asadul Mishr” artinya “Singa Mesir”.
Pada tahun 1250, baybars menjadi panglima perang dinasti Mamluk dan berhasil mengalahkan pasukan Salib ke-7 pimpinan Raja Louis IX di Manshoura.
Dialah yang mengembalikan kekuasaan Islam setelah jatuhnya Dinasti Abbasiyah di Mesir oleh Mongol tahun 1258 M.
Pada tahun 1260, dia menjadi komandan tentara yang berhasil mengalahkan Mongol pada pertempuran Ain Jalut. Pada tahun itu juga di menjadi Sultan Mesir. Kemudian dia melakukan serangkaian serangan terhadap kerajaan-kerajaan kristen yang menjadi antek-antek bersama pasukan Mongol dalam pertempuran Ain Jalut.
Tahun 1263, Baybars belum berhasil menaklukkan Akka, tapi dia berhasil mengalahkan pasukan salib dalam berbagai pertempuran (Arsuf, Athlith, Haifa, Safad, Jaffa, Ashkalon, Caesarea).
Pada tahun 1266, Baybar mengalahkan pasukan Armenia di Sisilia yang merupakan satu-satunya sekutu terkuat dari kerajaan Antiokhia. Dan pada tanggal 18 Mei 1268, Antiokhia berhasil dikepung dan dapat ditaklukkan olehnya.
Setelah kejatuhan Antiokhia, Pasukan Salib ke-9 pimpinan Raja Edward I dari Inggris bergabung dengan pasukan Mongol untuk melawan pasukan muslim pada tahun 1271, akan tetapi mereka tidak pernah berhasil menduduki wilayah muslim.
Pada bulan Ramadhan, ia memberi makan setiap malam lima ribu orang. Dia adalah seorang yang sangat tawadlu’. Ikut serta bersama para pasukan menggali parit dan memindahkan batu. Oleh karenanya banyak orang yang suka dengannya. Sampai-sampai dia mendapat julukan “Abul Fuqara’ wal Masakin” artinya bapaknya orang fakir dan miskin.
Itulah mengapa Masjid kuno di Babu Sya’riah itu dinamakan Masjid Baybars.
***
Gambar Masjid Baybars Saat ini
Artikel Terkait:
10 Perusahan Penerbangan Dunia Terbaik 2010
Uang Terbesar
Gambar Aneh
Bahasa Minum Es Setelah Makan
10 Bocah Ajaib
Bahaya Menyalakan HP di SPBU
3 Militer Terbaik di Dunia
Lucunya Kucingku
Penyiksaan Ayam di KFC
6 Kota Penuh Dosa
Artikel sebelumnya:
Menu Menjelang Ujian
Cara Aktivasi ESET Smart Security 5
Tempat Duduk Ujian Tulis Hadits Tingkat 3
Ujian Tulis Tinkgat 3 Hadits
Ujian Lisan Tingkat 3 HaditsMemasang Joomla di XAMPP
Instal XAMPP
Mengganti Deskripsi Web di Postingan Facebook
Mengatur Ukuran Gambar Slider
Instalasi Windows dengan USB / Flashdisk
Download Power ISO Full Version
Keyword:
Baybars di Mata Mesir, Masjid Baybars di Mata Mesir, Bagaimana Baybars di Mata Mesir, Pendangan Baybars di Mata Mesir, Masjid Baybars, Baybars, Baybars di Babu Sya'riah, Siapakah Baybars, Baybars sang Singa Mesir, Singa Mesir, Singa Mesir adalah Baybars
NAmbah ilmu kalau baybars pernag ngalahin raja INggris . semoga ISlam kembali jaya
ReplyDelete