المسلم مرآة أخيه (1)
Hadits tersebut terdiri dari 3 kata: 1. المسلم, 2. مرآة, 3. أخيه. Artinya: Seorang muslim adalah perumpamaan muslim yang lain. Timbul sebuah pertanyaan, mengapa harus diperumpamakan dengan cermin? Karena cermin merupakan salah satu benda akan mengatakan dengan jujur. Jika ada seorang yang bercermin maka cermin tersebut akan menampilkan sebagaimana orang yang sedang bercermin, tidak kurang dan tidak lebih.
Jikalau orang yang bercermin itu rupawan niscaya wajah yang tampak di cermin tersebut adalah seorang yang rupawan. Begitupula sebaliknya, jikalau orang yang bercermin itu buruk rupa niscaya wajah yang tampak di cermin tersebut adalah seorang yang buruk rupa.
Cermin tidak datang dengan sendirinya, melainkan orang yang ingin bercerminlah yang harus datang ke cermin itu. Berniatlah selalu untuk memberi kepada seseorang, jangan mengharap untuk diberi. Dan jika Anda membutuhkan bantuan dari orang lain, maka hendaklah Anda datang kepadanya lalu memintanya dengan kata-kata yang halus. Dengan begitu orang yang ingin Anda mintai bantuan akan ikhlas membantu Anda.
Orang yang di cermin adalah gambaran sempurna dari orang yang bercermin. Jika Anda semakin dekat dengan cermin maka orang yang di dalam cermin itu semakin dekat pula. Tapi kalau Anda menjauh dari cermin semakin jauh pulalah jarak orang yang di cermin dengan Anda. Dekatilah saudara seiman Anda, maka dia akan mendekat pula kepada Anda.
Jika cermin kotor maka gambar yang ditampilkan dalam cermin terlihat buram, tapi jika cermin itu bersih maka Anda akan bisa melihat diri Anda di dalam cermin dengan jelas. Itulah perumpaan iman seseorang. Kalaulah iman seorang itu kotor maka segala perkataan dan perbuatan yang dihasilkan adalah sesuatu yang kotor. Berbeda dengan iman seseorang yang baik maka kata-katanya dan tingkah lakunya akan menghasilkan hal-hal yang baik.
Di dalam Al-Qur’an ada 6 ayat yang menjelaskan iman seorang mu’min bisa bertambah dengan berbuat baik. Dan berkurang dengan perbuatan maksiat.
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
Artinya: (yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia [orang Quraisy] telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung". (Ali Imran ayat 3)
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman [orang yang sempurna imannya] ialah mereka yang bila disebut nama Allah [menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakannya] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (Al-Anfal ayat 2)
وَإِذَا مَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَذِهِ إِيمَانًا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
Dan apabila diturunkan suatu surat, Maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, Maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira. (At-Taubah ayat 9)
وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الأحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا
Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya [kemenangan sesudah mengalami kesukaran] kepada kita". dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (Al-Ahzab ayat 22)
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi [penolong yang dijadikan Allah untuk orang-orang mukmin seperti malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan dan sebagainya] dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Al-Fath ayat 4)
وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلا مَلائِكَةً وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَانًا وَلا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْمُؤْمِنُونَ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلا كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلا هُوَ وَمَا هِيَ إِلا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ
Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari Malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia. (Al-Muddatsir ayat 31)_____________________
(1) حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنِ غِيَاثٍ ، عَنْ لَيْثٍ ، عَنْ أَبِي هُبَيْرَةَ يَحْيَى بْنِ عَبَّادٍ ، قَالَ : الْمُسْلِمُ مِرْآةُ أَخِيهِ ، فَإِذَا أَخَذَ عَنْهُ شَيْئًا فَلْيُرِهِ (مصنف بن أبي شيبة)
- Oleh-oleh dari Imam dan Khatib Alexandrea -
Artikel Terkait:
Baybars di Mata Mesir
Ijazah Hadits Musalsal Puasa Asyura'
Syeikh Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Bouti
Syeikh Ali Jum'ah
Dr. Muhammad Rajab Al-Bayumi
Dr. Wahbah Zuhaily
M. Nashiruddin Al-Albany
Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA
Abd Ar-Rahman As-Sufi
Artikel sebelumnya:
Baybars di Mata Mesir
Menu Menjelang Ujian
Cara Aktivasi ESET Smart Security 5
Tempat Duduk Ujian Tulis Hadits Tingkat 3
Ujian Tulis Tinkgat 3 Hadits
Ujian Lisan Tingkat 3 HaditsMemasang Joomla di XAMPP
Instal XAMPP
Mengganti Deskripsi Web di Postingan Facebook
Mengatur Ukuran Gambar Slider
Instalasi Windows dengan USB / Flashdisk
Keyword:
Muslim bagai cermin, muslim adalah ibarat cermin bagi muslim yang lain, cermin muslim, bagaimana cara mengetahui kepribadian seorang muslim, kepribadian seorang muslim bisa dilihat dari muslim yang lain, pribadi muslim dari pribadi muslim yang lain, melihat kepribadian seorang muslim, gimana melihat kepribadian seorang muslim?
0 Komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !