الرجاء vs الخوف
Termasuk
dalam tingkat apakah kita?
إذا أردت أن يفتح لك باب الرجاء
فاشهد ما منه إليك، وإذا أردت أن يفتح لك باب الخوف فاشهد ما منك إليه
Jika kamu
menginginkan dibukakan pintu harapan kepadamu maka lihatlah apa yang telah
Allah berikan kepadamu, dan jika kamu menginginkan dibukakan kepadamu pintu
ketakutan maka lihatlah apa yang telah kamu lakukan kepadanya.
Hubungan antara
kita dengan Allah akan memunculkan dua perkara, yaitu رجاء
dan خوف. رجاء yang diartikan dengan harapan dan خوف yang
diartikan sebagai rasa takut.
Muncullah sebuah
pertanyaan, siapakah yang menciptakan kita? Siapa yang telah memberikan kita
akal? Dan Siapa yang memberi kita
karunia sebanyak ini?
Sesungguhnya Allah
telah memberikan karunia yang sangat besar kepada kita, yaitu taqwa. Allah
menciptakan kita didunia ini sebagai orang yang beriman, sedangkan banyak orang
yang diciptakan dalam keadaan kafir.
Beda tingkatan عالم dan عارف
Ketika seorang masih
berada dalam tingkatan عالم, maka طاعة akan
membawanya kepada رجاء dan معصية akan membawanya kepada خوف. Jika
kita semakin sering beribadah, maka tentunya kita semakin banyak berdo’a dan
meminta kepada Allah. Begitu pula sebaliknya, apabila kita sering melakukan
perbuatan maksiat, maka kita akan merasa takut akan adzab Allah.
Hal ini berbeda
ketika seorang sudah berada dalam tingkatan عارف. معصية akan
membawanya kepada رجاء, sedangkan طاعة akan membawanya kepada خوف.
Firman Allah, "Sesungguhnya orang yang berhati-hati
kerana takut (terhadap siksa) Rabb mereka. Dan orang-orang yang beriman
terhadap ayat-ayat Rabb mereka. Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan
(sesuatupun) dengan Rabb mereka, Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah
mereka berikan, dengan hati yang takut (kerana mereka tahu bahwa) sesungguhnya
mereka akan kembali kepada Rabb mereka. Mereka itu bersegera untuk mendapat
kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya."
(QS Al-Mukminun : 57-61)
Di dalam kitab Musnad Imam Ahmad dan Sunan at-Tirmidzi dari Aisyah r.ha yang berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah tentang ayat ini. (Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut) (Al-Mukminun: 60), apakah mereka adalah orang-orang yang berzina, minum khamr dan mencuri?" Beliau menjawab, "Tidak wahai (Aisyah) anak Abu Bakar As Siddiq, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang berpuasa, melaksanakan solat, bersedekah dan mereka khawatir (amalan mereka) tidak diterima."
Al-Hasan berkata, "Mereka telah beramal demi Allah dengan semua ketaatan-ketaatan dan mereka telah bersunggah-sungguh padanya, serta mereka takut (seandainya amalan-amalan mereka) ditolak. Sesungguhnya seorang mukmin itu menggabungkan antara berbuat baik dengan takut (tidak diterima amalannya), sedangkan orang munafik menggabungkan antara berbuat buruk dengan (merasa) aman (dari siksa Allah)."
Di dalam kitab Musnad Imam Ahmad dan Sunan at-Tirmidzi dari Aisyah r.ha yang berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah tentang ayat ini. (Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut) (Al-Mukminun: 60), apakah mereka adalah orang-orang yang berzina, minum khamr dan mencuri?" Beliau menjawab, "Tidak wahai (Aisyah) anak Abu Bakar As Siddiq, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang berpuasa, melaksanakan solat, bersedekah dan mereka khawatir (amalan mereka) tidak diterima."
Al-Hasan berkata, "Mereka telah beramal demi Allah dengan semua ketaatan-ketaatan dan mereka telah bersunggah-sungguh padanya, serta mereka takut (seandainya amalan-amalan mereka) ditolak. Sesungguhnya seorang mukmin itu menggabungkan antara berbuat baik dengan takut (tidak diterima amalannya), sedangkan orang munafik menggabungkan antara berbuat buruk dengan (merasa) aman (dari siksa Allah)."
Perbedaan خوف terhadap manusia dan terhadap Allah
Jika orang takut
kepada manusia, maka dia akan selalu menjauhinya. Tapi berbeda halnya jika
takut kepada Allah, maka orang tersebut akan semakin mendekat kepada Allah.
إذا وقع منك ذنب فلا يكن سببا يؤيسك من حصول الاستقامة
مع ربك، فقد يكون ذلك آخر ذنب قدر عليك
Jika kamu melakukan
sebuah dosa, maka jangan sampai dosa tersebut menjadi sebab yang membuat
hilangnya istiqomahmu terhadap Allah, tetapi jadikanlah dosa tersebut adalah
dosa terakhir yang kamu lakukan.
Muslim Bagai Cermin
Baybars di Mata Mesir
Ijazah Hadits Musalsal Puasa Asyura'
Syeikh Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Bouti
Syeikh Ali Jum'ah
Dr. Muhammad Rajab Al-Bayumi
Dr. Wahbah Zuhaily
M. Nashiruddin Al-Albany
Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA
Abd Ar-Rahman As-Sufi
Artikel sebelumnya:
Ms. Word 2010 - Membuat Halaman Dengan Section Berbeda
Keyboard Urdu
Download Full Match Final Euro 2012 Spain Vs Italy + Opening Ceremony + Pembagian Medali dan Piala
Kamus Urdu-Inggris Inggris-Urdu Online
Menikmati Malam Dengan Suara Gemercik Hujan
Muslim Bagai Cermin
Baybars di Mata Mesir
Menu Menjelang Ujian
Cara Aktivasi ESET Smart Security 5
Tempat Duduk Ujian Tulis Hadits Tingkat 3
Keyword:
Antara Memohon dan Takut, Apakah kita Memohon atau Takut, Memohon atau Takut, Adab Berdo'a, bagaimana selayaknya kita berdo'a, tata cara berdo'a, Sebaiknya kita memohon atau takut, apakah kita termasuk alim atau arif
0 Komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !